Menyanyikan Lagu Indonesia Raya Saat Pembukaan IHT SMKS Ma'arif NU Benjeng |
SMKS Ma’arif NU Benjeng
– Terpilihnya SMKS Ma’arif NU Benjeng sebagai Sekolah
Pusat Keunggulan / Sekolah Penggerak Tahap 1 Tahun 2021, menjadikan perubahan
paradigma dalam pembelajaran. Perubahan tersebut salah satunya yakni pada
struktur kurikulum serta penyusunan bahan ajar. Sejumlah Pendidik harus mengikuti
pelatihan yang dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Republik Indonesia tentang penerapan pembelajaran SMK Penggerak
sebagai Komite Pembelajar selama 10 hari melalui Daring.
Menyanyikan Lagu Yalal Wathon Saat Pembukaan IHT SMKS Ma'arif NU Benjeng |
Guru yang mengikuti pelatihan
Komite Pembelajar diharapkan dapat mengimbaskan kepada seluruh Guru yang ada di
SMKS Ma’arif NU Benjeng yang dirangkai dalam kegiatan In House Training atau
IHT. Kegitan ini berlangsung selama 5 Hari dimulai tanggal 05 Juli – 09 Juli
2021 dan wajib diikuti oleh seluruh tenaga kependidikan / Guru yang ada
disekolah.
IHT mengusung tema Kita Tingkatkan
Pelayanan Pendidikan yang Berfokus pada Pengembangan Hasil Belajar Peserta
Didik secara Holistik untuk Mewujudkan Profil Pelajar Pancasila, itu dibuka oleh
Perwakilan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten Gresik Drs. Hariono, MM
beliau juga merupakan Pembina Pengawas di SMKS Ma’arif NU Benjeng di karena
Bapak Kiswanto, S.Pd, M.Pd sekalu plt. Kepala Cabang Dinas Pendidikan Kabupaten
Gresik belum hadir.
Drs. Hariono, MM menyampaikan pesan dari plt. Kepala Cabang
Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik, Sekolah Penggerak merupakan kekuatan dan
peluang sekolah untuk memajukan dunia pendidikan dengan gambaran akhir Sekolah
Penggerak secara umum berupa hasil belajar di atas level yang diharapkan.
Selanjutnya, pembelajaran yang
berpusat pada murid dan didukung dengan lingkungan belajar aman, nyaman,
inklusif, dan menyenangkan, dapat memajukan pendidikan menjadi lebih baik
terlebih lagi SMKS Ma’arif NU Benjeng merupkan salah satu SMK Pusat Keunggulan
yang ada di Kabupaten Gresik. “Kami yakin SMKS Ma’arif NU Benjeng pun bisa,”
katanya, Senin (05/7/2021).
Sebagai Sekolah Pusat Keunggulan
dan sebagai Sekolah Penggerak, kata dia, menjadi sebuah kebanggaan tersendiri karena
pada seleksinya sangat ketat. Selama tiga tahun sekolah akan dibina agar
nantinya bisa mewujudkan visi pendidikan Indonesia.
Namu, hal itu juga menjadi sebuah tantangan baru bagi pendidik karena harus berani keluar dari zona nyaman dan siap untuk selalu belajar mengembangkan kompetensi diri melalui kolaborasi, komunikasi, dan komitmen bersama. “Apapun dan bagaimanapun kondisinya kita harus selalu siap dan tetap semangat melaksanakan program-program sekolah penggerak, agar sekolah semakin lebih baik lagi,” katanya dihadapan peserta IHT itu.
Sementara Kepala SMKS Ma’arif NU
Benjeng Hamim Thohari, S.P mengatakan, melaksanakan IHT bagi pendidiknya
sebagai bentuk menindaklanjuti hasil bimbingan teknis yang diiikuti selama 10 hari
bersama komite pembelajar agar mengimbas kepada guru guru lain. Program Sekolah
Penggerak ini dapat mewujudkan visi pendidikan Indonesia dalam mewujudkan
Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya
profil pelajar Pancasila.
“Program ini berfokus pada
pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang mencakup kompetensi
(literasi dan numerasi) dan karakter, diawali dengan sumber daya manusia yang
unggul (kepala sekolah dan guru),” ujar dia.
Sebagai Narasumber dalam kegiatan
IHT ini adalah Guru guru yang telah terlebih dahulu mengikuti Diklat Komite
Pembelajar yang di dampingi oleh Drs. Hariono, MM sebagai Narasumber Utama yang
sekaligus Pengawas Pembina SMK Pusat Keunggulan di SMKS Ma’arif NU Benjeng.